Lupa Sholawat di Tahiyat Awal
Sebelumnya afwan ustadz nyuwun ngapunten ana tanya via whats app, jadi begini ustadz, tadi ana sholat ashar di kampus karena jam ashar mepet sama dengan praktikum, ana memilih sholat di mushola bersama teman teman. pada saat tahiyat awal ana berniat hanya membaca sampai sholawat sampai lafadz “allahuma sholi ala muhammad” qodarullah ana lupa baca itu seinget ana bacanya cuman sampai “muhammadan abduhu warasuluh” apakah sholatnya sah ustadz ?
Dari : Diodamar, di Bantul.
Jawaban:
Bismillah wal hamdulillah was sholaatu was salaamu ala rasulillah wa ba’du.
Ada dua pendapat ulama tentang hukum sholawat di tahiyat/tasyahud awal:
Pertama, disyariatkan bersholawat. Jika meninggalkannya diganti dengan sujud sahwi.
Pendapat ini dipegang oleh Imam Syafi’i rahimahullah. Demikian pula Ibnu Hazm dalam kitab Al-Muhalla (2/302)
Imam Syafi’i rahimahullah menerangkan dalam kitab Al-Umm,
والتشهد والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم في التشهد الأول في كل صلاة غير الصبح تشهدان : تشهد أول وتشهد آخر ، إن ترك التشهد الأول والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم في التشهد الأول ساهيا لا إعادة عليه ، وعليه سجدتا السهو لتركه ” انتهى
“Membaca doa tasyahud dan sholawat untuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam di tasyahud pertama, pada setiap sholat; yang memiliki dua tasyahud: tasyahud awal dan tasyahud akhir, selain shalat subuh. Jika lupa mengerjakan tasyahud awal atau membaca sholawat di tasyahud awal, maka tidak wajib mengulang. Yang disyariatkan adalah melakukan sujud sahwi sebanyak dua sujud karena meninggalkannya.” (Lihat: Al-Umm 1/228)
Ulama kontemporer yang memilih pendapat fikih ini adalah Syaikh Abdul Aziz bin Baz dan Syaikh Al-Albani semoga Allah merahmati beliau berdua. (Lihat: Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 11/201 dan Kitab As-Sholah, karya Al-Albani hal. 145)
Kedua, cukup membaca doa tasyahud saja tanpa menambah shalawat. Yaitu sampai pada bacaan dua kalimat syahadat: Asy-hadu allaa ilaaha illallah, wa Asy-hadu anna Muhammad Rasulullah.
Pendapat ini dipilih oleh mayoritas ulama (jumhur).
Ulama kontemporer yang memilih pendapat ini adalah Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rahimahullah.
Di Ensiklopedi Fikih/Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah (12/39) terdapat keterangan kesimpulan fikih ini,
يرى جمهور الفقهاء أنّ المصلّي لا يزيد على التّشهّد في القعدة الأولى بالصّلاة على النّبيّ صلى الله عليه وسلم
“Mayoritas ahli fikih berpandangan bahwa pada duduk tasyahud awal bacaan tidak ditambahkan shalawat untuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam.”
Pendapat yang kuat?
Sholawat tidak dianjurkan dibaca di tahiyat awal. Alasannya diterangkan oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah berikut,
لا يستحب أن تصلي على النبي صلى الله عليه وسلم في التشهد الأول ، وهذا ظاهر السنة ، لأن الرسول صلى الله عليه وسلم لم يعلِّم ابن مسعود وابن عباس إلا هذا التشهد فقط ، وقال ابن مسعود : ( كنا نقول قبل أن يفرض علينا التشهد ) وذكر التشهد الأول فقط ، ولم يذكر الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم في التشهد الأول ، فلو كان سنة لكان الرسول عليه الصلاة والسلام يعلمهم إياه في التشهد .
“Tidak disunahkan bersholawat di tahiyat awal. Inilah kesimpulan yang berdasarkan dzahir hadis-hadis Nabi. Karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika mengajarkan doa tasyahud kepada Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas, beliau hanya mengajarkan doa tasyahud saja tanpa sholawat. Ibnu Mas’ud bercerita,
كنا نقول قبل أن يفرض علينا التشهد
“Doa yang kami baca ketika belum diwajibkan tasyahud….dst”
Kemudian beliau membacakan doa tasyahud saja, tidak menyebutkan sholawat di tasyahud awal. Andaikan bacaan sholawat itu sunah, tentu Nabi shallallahu alaihi wa sallam akan mengajarkan kepada mereka.” (As-Syarhul Mumti’ 3/225)
Kesimpulannya, mengingat bacaan sholawat di tahiyat awal berdasarkan pendapat yang kuat tidak disunahkan, atau paling tinggi dihukumi sunnah oleh para ulama, maka sholat tidak batal dengan meninggalkannya.
Sekian.
Wallahu a’lam bis showab.
Referensi :
https://www.google.com/amp/s/islamqa.info/amp/ar/answers/89871
Dijawab oleh: Ustadz Ahmad Anshori, Lc.
(Alumni Universitas Islam Madinah, Pengajar di PP Hamalatul Quran Jogjakarta dan Pengasuh Thehumairo.com)
Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/36811-lupa-sholawat-di-tahiyat-awal.html